PRAMUSDES Rembug Stunting Desa Koto Tandun 2023

Koto Tandun Media - Pada Tanggal 13 Juli 2023 hari Kamis tahun 2023 diadakan Pramusdes Rembug Stunting di Desa Koto Tandun yang seharusnya di prakarsai oleh BPD telah berjalan sukses dengan dibantu oleh adik-adik mahasiswa KKN dan perangkat Desa.

Dalam Rembug Stunting ini berfokus pada tindakan pencegahan dini dan penanggulangan stunting yang ada di daerahnya masing-masing. Untuk itu KPM yang di emban oleh ibu Suyanti mempresentasikan pendataan baduta, balita, remaja perempuan, dan ibu hamil  di tiap Posyandu yang ada di Desa Koto tandun.

Perlu diketahui Posyandu di Desa Koto Tandun ada 3 yaitu Posyandu Seruni di Dusun I, Posyandu Merpati di Dusun II, dan Posyandu Teratai di Dusun III.

Berikut ini adalah peta Sosial untuk Baduta, balita, remaja perempuan, dan ibu hamil :

Peta sosial Dusun I

Peta Sosial Dusun II

Peta Sosial Dusun III

Untuk data umum dapat di lihat pada Peta sosial di atas, namun sebagai laporan ada satu baduta yang terindikasi terkena stunting yaitu baduta yang berada di wilayah posyandu Seruni yaitu Dusun I, dan ada 1 anak yang masuk dalam kategori Gizi Kurang.

Untuk anak yang terindikasi stunting akan diberikan bantuan yang nantinya anggarannya diambil dari pemerintah desa,

dari beberapa data juga ada ada beberapa ibu hamil yang resti (resiko Tinggi) yaitu ibu-ibu yang hamil ketika usia sudah melewati usia 35 tahun, dan ada 1 ibu hamil yang termasuk hamil di bawah umur 19 tahun.

Itulah beberapa paparan dari Ibu KPM, sedangkan tanggapan dari pihak desa akan mengusakahan menambah PMT untuk dapat mencegah resiko stunting dengan meminta bantuan dari pihak perusahaan yang ada di Desa Koto Tandun.

Ada juga angin segar untuk mendukung operasional setiap posyandu akan diberi tambahan insentif sebesar 100 ribu. sedangkan usulan lain seperti permintaan pembangunan selokan, peninggian lantai, pemasangan KWH Listrik, tempat tidur, da lain sebagainya yang menggunakan anggaran desa akan di bahas pada penganggaran tahun 2024.

Usulan lain dari Bidan Desa ibu Diana yaitu supaya dianggarkan untuk posyandu lansia atau posbindu, dikarenakan posbindu tidak memiliki posko yang artinya harus selalu berpindah-pindah setiap kunjungan tentu lebih membutuhkan dana yang lebih besar. Namun hal ini masih belum mendapatkan tanggapan.